SELAMAT DATANG +DI DJ PRODUCTION MAJENANG CILACAP BARAT

SELAMAT DATANG BUAT PENGUNJUNG BLOG INI

SAHABAT SETIA UNTUK EVENT ANDA

EVENT ORGANIZER DJ PRODUCTION

Kami hadir di kancah bisnis jasa ini, pertamakali sebagai perwakilan iklan media cetak terbesar di Indonesia. Kami merasa pantas jika kami menamakan DJ Production dengan harapan, agar kami lebih bisa berbuat banyak mengKOMUNIKAsikan suatu produk sesuai sasaran, sehingga bisnis lebih efektif dan efisien. Pengalaman kami, 7 tahun di beberapa media cetak, radio, sebagai jurnalis, suplemen, promosi, produksi dan advertising, kini, menuntut merambah di Printing, IT, dan Event Organizer, yang diharapkan bisa menangani produk secara tuntas dari a sampai z dengan baik. Sistem yang terintegrasi, terus kami tingkatkan kualitasnya, sehingga kami bisa melayani dengan cepat dan akurat sesuai dengan harapan. Kami terus ingin buktikan, bahwa kami bisa diandalkan, atau dijagokan menangani produk anda

Selasa, 02 Februari 2010

TITIK PUSPA KINI

Tak Hilang Harapan, Dicintai Banyak Orang
EDI JUNIANTORO ( KANTONG )

(inilah.com/Danu)
INILAH.COM, Jakarta - Titiek Puspa menderita kanker rahim stadium dua. Penyakit itu tak membuatnya hilang harapan. Maklum, Titiek merasa masih banyak orang mencintainya.
Rasa itulah yang membuat penyanyi senior Indonesia berusia 72 ini yakin akan kesembuhannya. Lebih jauh tentang itu, berikut ini wawancara INILAH.COM Titik Puspa di kediamannya, di Perdatam, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/1).
Kapan pulang dari berobat di Singapura?
Kebetulan saya pada 7 Januari 2010 harus pulang dari Singapura (berobat, red) karena ada kontrak jauh sebelum sakit. Dan alhamdulillah banyak yang kasih jempol. Selama di Singapura saya didatangi cucu-cucu sampai 20 orang. Malah kita Tahun Baru bersama di Singapura.
Lalu, acara ini tujuannnya apa?
Saya di sini karena dari teman-teman ada yang ingin ketemu say hello dan wellcome home. Kalau satu-satu, aduh saya belum sesempurna dulu. Jadi harus banyak slow down.
Saya di sini juga mau berterima kasih, karena selama ini di-support keluarga besar saya Puspo Wijoyo, juga kepada teman-teman yang mengirimkan doa-doanya melalui pesan SMS, kirim bunga. Itu banyak sekali. Pastinya terima kasih buat cinta dan doanya. Saya pun berdoa, semaoga Tuhan kasih lancar dan sukses.
Sepertinya sangat menyentuh hati?
Iya. Saya juga sampai nangis karena ada teman saya Linda Jalil. Dia teman saya yang wartawan. Saat tahu saya sakit, dia buat lagu, dia bukan pencipta, tapi karena keluar dari lubuk hatinya dia mampu membuatnya. Saat mendengar, saya sampai menangis. Saya pun akhirnya menjadi semakin sadar, ya Tuhan terima kasih sudah Kau ciptakan seseorang yang mencintai saya. Tolong bangkitkan dia supaya bisa berbuat banyak lagi.
Soal penyakit Anda bagaimana?
Saya dapat berita dari anak, bahwa saya sudah divonis stadium satu kanker rahim. Semua keluarga sudah dikumpulin karena takut saya pingsan. Tapi saya bilang saya sama seperti bapak saya, saudara saya yang sudah dipanggil Tuhan, dan saya kloter kedua. Malamnya saya kontak Dokter Heru, dan saya juga tanya dokter kanker yang perempuan. Sayangnya saat dihubungi nggak bisa. Ya sudah saya langsung siap isi kartu kredit atau apa segala macam dan langsung ke bandara. Sudah dapat kemudahan, begitu sampai di RS Rafless Singapura langsung di-oprek-oprek (diperiksa secara detail, red). Hasilnya ternyata malah sudah stadium 2. Lalu saya di suruh ke MODI karena di sana alatnya baru.
Sejak kapan Anda rasakan penyakit ini?
Saya rasakan sudah setahun lalu. Kalau saya capek, suka ada flek. Saya pikir ini mau manopause. Tapi suatu saat saya jatuh duduk dan kok sakit. Tetapi begitu di RS Raffles diperiksa dokter secara seksama, kankernya pelan-pelan hilang. Kini terapi yang saya lakukan adalah meditasi. Dampaknya tangan saya yang waktu pulang dari Singapura gemetar terus, sekarang sudah lumayan berkurang.
Kehilangan harapankah?
Kehilangan harapan nggak, tapi justru setelah di breaking itu, no more, no more, no more. Memang kemoterapi yang kedua terasa menyakitkan, mungkin karena saya nggak pernah berobat di rumah sakit. Nangis sih nangis, tapi sudahlah. Saya tetap semangat, kok.
Pulih kesehatan berangsur-angsur, apa rahasianya?
Mungkin karena saya makan dan makan, eaten and eaten. Justru karena saya doyan makan kesembuhan jadi cepat. Pantangan ada, yang mengandung racun. Seperti daging-dagingan merah, seafood, dan minuman yang mengandung alkohol.
Kontrolnya kapan? Meditisasinya seperti apa?
Ada waktu tiga bulan saya harus kembali ke sana buat kontrol. Sudah delapan kali, sampai 13 kali. Soal meditasi hanya mengolah nafas. Nggak boleh bersandar, terus lidah dilipat ke atas, mata merem, terus kita atur nafas pelan-pelan. Itu sakit semua. Dan itu adalah semua yang sakit sedang diperbaiki.
Berarti penyakit ini membuat konser 55 tahun berkarya di dunia musik Indonesia batal?
Waktu sebelum sakit mau bikin konser 55 tahun di atas panggung, tapi keburu sakit. Ya, nanti dilihat dulu. Yang terpenting saya mendapat sesuatu yang luar biasa. Itu adalah suatu rangsangan kalau saya masih diperhatikan.
Biar tegar tetap sedih, dong?
Saya nggak tau kenapa setiap saya sedih langsung lari ke piano. Pastinya Titiek Puspa harus sembuh, Titiek puspa adalah keceriaan Indonesia. Saya di depan piano selalu berpikir, Titiek Puspa harus banyak memberikan kasih sayang. [copy from aji/mor]
EDITING BY http://kantong-dj-production.blogspot.com/

Tidak ada komentar: